CHANNEL8.CO.ID, JAKARTA – Garis-Garis Besar Haluan Negara atau GBHN merupakan salah satu kebijakan penting pada era kepemimpinan Presiden Soeharto. Melalui GBHN, pembangunan di Indonesia terukur dan efisien.
GBHN adalah dokumen perancangan yang memuat arah dan tujuan pembangunan selama lima tahun. GBHN merupakan hasil keputusan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang harus dijalankan oleh presiden. Kebijakan ini menjadi panduan utama dalam pembangunan di Indonesia selama masa Orde Baru. Dalam perjalanannya, GBHN tak hanya mengatur tentang pembangunan fisik Indonesia, tapi juga pembangunan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Berikut adalah beberapa pembangunan utama yang dilakukan berdasarkan GBHN di era Presiden Soeharto:
1. Pembangunan Infrastruktur
Transportasi meliputi pembangunan jalan raya, jembatan, pelabuhan, dan bandara. Contohnya, pembangunan Tol Jagorawi yang merupakan jalan tol pertama di Indonesia hingga pembangunan Bandara Soekarno-Hatta.
Pembangunan irigasi dan bendungan banyak terjadi melalui GBHN di era Orde Baru. Contoh bendungan yang dibangun adalah Bendungan Jatiluhur dan Bendungan Kedungombo.
2. Pembangunan Pertanian
Pada Orde Baru, pembangunan pertanian dilakukan dengan dicetuskannya Revolusi Hijau. Revolusi Hijau merupakan program intensifikasi pertanian untuk mencapai swasembada pangan yang berhasil terealisasi pada 1984 saat Indonesia sukses swasembada beras.
Penggunaan pupuk, bibit unggul, dan teknologi modern, hingga pembentukan Badan Usaha Logistik (Bulog) untuk stabilisasi pangan menjadi cara bagi Pemerintahan Orde Baru sukses mengimplementasikan swasembada beras
3. Industri dan Energi
Pengembangan industri dan energi merupakan pembangunan strategis yang diatur oleh GBHN. Pembangunan industri strategis di Orde Baru meliputi pembangunan PT Pindad, PT PAL, dan PT Dirgantara Indonesia atau IPTN.
Pembangunan pembangkit listrik untuk elektrifikasi, seperti PLTA Cirata dan PLTU Paiton serta eksploitasi sumber daya alam, seperti minyak, gas, batu bara, dan nikel juga menjadi fokus yang diarahkan GBHN Orde Baru.
4. Pendidikan dan Kesehatan
GBHN juga memuat pembangunan SDM melalui pendidikan dan kesehatan. Salah satu programnya adalah program Wajib Belajar 6 Tahun.
Guna menopang hal tersebut, pembangunan Sekolah Dasar Inpres (Instruksi Presiden) di berbagai daerah terpencil juga dilaksanakan. Pemerintah Orde Baru juga meningkatan layanan kesehatan melalui Puskesmas dan Posyandu sebagaimana yang dikenal hingga kini.
5. Desentralisasi dan Pengembangan Wilayah
Program transmigrasi untuk pemerataan penduduk dan pengembangan wilayah dilakukan dengan pembangunan desa melalui program Dana Desa dan pembangunan fasilitas dasar.
6. Ketahanan Nasional
Peningkatan kekuatan militer dan pertahanan. Program stabilitas politik melalui pendekatan keamanan (Dwi Fungsi ABRI).
7. Pembangunan Sosial dan Budaya
Pelestarian budaya lokal melalui festival dan kegiatan budaya. Pemerintah Orde Baru melakukan pembinaan generasi muda melalui organisasi seperti Karang Taruna dan Pramuka.
Baca Juga: Julukan Macan Asia untuk Indonesia Bukti Keberhasilan Pembangunan Era Presiden Soeharto
8. Ekonomi
Pemerintahan Orde Baru identik dengan stabilitas ekonominya, kebijakan stabilitas ekonomi dilakukan melalui kontrol harga, subsidi, dan pengendalian inflasi.
Tak hanya itu, Presiden Soeharto kala itu juga melakukan pengembangan sektor ekspor dan investasi asing yang sukses menstimulus pertumbuhan ekonomi Indonesia. Maka tak heran, stabilitas ekonomi begitu terasa bahkan jika dibandingkan dari masa ke masa kepemimpinan kekuasaan.
Baca Juga: Makna Ketentraman Suami dan Istri Bagi Presiden Soeharto