BeritaPangan

Petani Transmigran Bakal Digaji Rp20 Juta Per Bulan, Begini Penjelasan Kementan

×

Petani Transmigran Bakal Digaji Rp20 Juta Per Bulan, Begini Penjelasan Kementan

Sebarkan artikel ini
Menteria Pertanian Amran Sulaiman dan Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman Suryanagara saat konferensi pers soal petani transmigrasi (Foto: Kementan RI)
Menteria Pertanian Amran Sulaiman dan Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman Suryanagara saat konferensi pers soal petani transmigrasi (Foto: Kementan RI)

CHANNEL8.CO.ID-JAKARTA- Pemerintah berkomitmen mewujudkan swasembada pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat secara mandiri tanpa bergantung kepada impor. Saat ini, tantangan yang di hadapi pemerintah antara lain menurunnya minat anak-anak muda untuk bergelut di bidang pertanian.

Sebagai upaya untuk menjawab tantangan tersebut, Kementerian Pertanian RI dan Kementerian Transmigrasi (Kementrans) meluncurkan program ambisius untuk meningkatkan kesejahteraan petani transmigran. Bahkan, dalam program kolaborasi strategis ini, pendapatan para petani transmigran dapat mencapai Rp15 juta hingga Rp20 juta per bulan.

Kesepakatan ini muncul usai penandatanganan kesepakatan antara Menteri Transmigrasi, M Iftitah Sulaiman Suryanagara, dan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, yang berlangsung di kantor Kementan, Jakarta, pada Kamis (9/1/2025) kemarin.

Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman mengatakan, program tersebut diskemakan melalui bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan). Ia menyebut, alsintan itu menjadi salah satu faktor utama dalam meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani.

Ia menegaskan bahwa penerapan teknologi pertanian yang tepat sudah terbukti mampu mendongkrak hasil pertanian, bahkan hingga meningkatkan pendapatan petani secara signifikan.

“Ini bukan lagi konsep, tapi sudah terbukti di lapangan. Dengan teknologi dan alat mesin pertanian, petani muda dari Aceh hingga Papua sudah bisa mendapatkan Rp15-20 juta bersih per bulan. Kami ingin mewujudkan community welfare (kesejahteraan komunitas),” ujar Amran, seperti dilansir dari Antara pada Jumat (10/1/2025).

Lebih lanjut, program swasembada pangan yang menjadi salah satu prioritas utama dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, lanjut Amran, bertujuan untuk memastikan ketahanan pangan nasional melalui peningkatan produktivitas pertanian di seluruh Indonesia.

“Untuk mendukung program itu Kementan berencana untuk mengoptimalkan 500 ribu hektar lahan pertanian dan mencetak 500 ribu hektar sawah baru di kawasan-kawasan prioritas. Salah satu pendekatan yang diterapkan dalam program ini adalah ‘Brigade Pangan’, di mana setiap 200 hektar lahan sawah akan dikelola oleh 15 petani yang telah menjalani pelatihan intensif dan dilengkapi dengan peralatan mesin pertanian modern,” tuturnya.

Sementara itu, menurut Menteri Transmifrasi Iftitah, kolaborasi program Kementan-Kementrans bertujuan untuk menghapus stigma negatif terhadap petani dan transmigran sebagai kelompok marjinal.

“Kami tidak ingin petani dan transmigran dipandang lagi sebagai warga negara kelas dua. Mereka adalah sokoguru pembangunan bangsa,” ucap dia.

Ia merinci, program itu meliputi sejumlah langkah konkret, di antaranya penyediaan alat dan mesin pertanian (alsintan), pelatihan intensif untuk petani, serta pendampingan dalam mengelola lahan secara produktif.

Dengan dukungan penyediaan lahan dari Kementrans dan penerapan teknologi serta bimbingan dari Kementan, diharapkan para petani mampu meningkatkan hasil panen mereka secara signifikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *