Pangan

Amran Dorong Transmigran Bertransformasi ke Pertanian Modern

×

Amran Dorong Transmigran Bertransformasi ke Pertanian Modern

Sebarkan artikel ini

CHANNEL8.CO.ID, JAKARTA – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mendorong petani transmigran untuk melakukan transformasi pertanian tradisional ke pertanian modern. Tujuannya untuk meningkatkan produktivitas pertanian dalam menuju swasembada pangan.

“Kita membangun klaster pertanian (bersama transmigran), membangun episentrum ekonomi baru di desa, yaitu klaster pertanian modern, transformasi pertanian tradisional menuju pertanian modern,” kata Amran, dikutip Jumat (10/1/2025).

Ia menegaskan, Kementerian Pertanian berkolaborasi dengan Kementerian Transmigrasi (Kementrans) dalam upaya mendukung swasembada pangan. Dia menyampaikan bahwa pihaknya akan melalukan pendekatan secara holistik dan Kementerian Pekerjaan Umum akan membangun fasilitas perumahan bagi petani transmigran, sedangkan Kementan akan mencetak sawah dengan fasilitas alat dan mesin pertanian modern untuk digunakan para transmigran.

Ia berharap, petani transmigran dapat menjemput kesejahteraan melalui mekanisme pertanian modern. Pihaknya menekankan bahwa daerah transmigrasi yang ditempati para petani transmigran harus memiliki episentrum ekonomi baru.

Hal itu bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani transmigran di wilayah kerjanya. Tak hanya itu, Amran juga menekankan pentingnya keikutsertaan generasi milenial dan generasi Z dalam sektor pertanian transmigrasi.

Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara mengungkapkan, pemerintah sedang merancang program transmigrasi dalam masa transisi dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja di daerah transmigrasi.

Dalam rencana awal, pemerintah akan melaksanakan transmigrasi patriot, yang mengutamakan pengiriman orang-orang terdidik dan terlatih ke daerah transmigrasi, bukan lagi mereka yang tidak memiliki keterampilan.

“Kami tidak lagi mengirim orang-orang yang tidak terampil dan tidak terdidik ke daerah transmigrasi, tetapi kita berharap yang dikirim ke daerah transmigrasi adalah orang-orang yang terdidik dan betul-betul terlatih,” pungkasnya.

Iftitah menjelaskan bahwa untuk menghasilkan tenaga kerja terdidik dan terlatih dibutuhkan waktu sekitar tiga hingga lima tahun, termasuk untuk mempersiapkan lulusan sekolah yang memenuhi syarat.

Ia menyebut saat ini pemerintah telah merencanakan untuk mengirimkan alumni-alumni Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang memiliki kewajiban 2N+1 ke daerah transmigrasi sebagai bagian dari strategi transmigrasi patriot yang tengah dikembangkan.

Diketahui, 2N+1 adalah ketentuan pengabdian yang harus dipenuhi oleh penerima beasiswa LPDP, yaitu mengabdi di Indonesia selama dua kali masa studi ditambah satu tahun secara berturut-turut.

Baca Juga: Petani Transmigran Bakal Digaji Rp20 Juta Per Bulan, Begini Penjelasan Kementan

Meski demikian, Iftitah menuturkan bahwa pihaknya masih akan melakukan rekrutmen transmigrasi reguler, yang nantinya akan dikombinasikan atau hybrid dengan para tenaga kerja terdidik dan terlatih dari alumni LPDP.

“Sehingga kolaborasi ini kita harapkan juga nanti seiring, sejalan. Kami juga sedang mengejar program-program yang terkait dengan hal itu,” ujarnya.

Baca Juga: Presiden Prabowo Subianto Setujui Anggaran Rp 12 Triliun untuk Jaringan Irigasi Pertanian

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *