CHANNEL8.CO.ID, JAKARTA – Presiden ke-2 RI, Jenderal Besar Soeharto yang wafat pada 27 Januari 2008 masih mendapatkan penerimaan dari masyarakat, terutama terkait pesan-pesan kebangsaannya yang dinilai relevan dengan kondisi sekarang. Soeharto menjabat Presiden RI sejak 1968 hingga 1998 (32 tahun), tentunya banyak prestasi yang ditorehkan.
Selama menjabat presiden, Soeharto telah membawa Indonesia ke depan pintu gerbang kemajuan ekonomi, pembangunan, budaya dan stabilitas nasional. Meski hal ini dinilai berlebihan, Soeharto yang memiliki banyak prestasi nyata adanya. Prestasi tersebut antara lain:
Pembangunan ekonomi
Soeharto berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia, dengan rata-rata 7,2% per tahun dari tahun 1967 hingga 1997. Indonesia juga berhasil menjadi negara swasembada beras pada tahun 1984.
Pembangunan infrastruktur
Soeharto membangun banyak proyek besar, seperti jalan raya, bandara, pelabuhan, dan pembangkit listrik.
Program Keluarga Berencana (KB)
Soeharto berhasil menekan pertumbuhan penduduk Indonesia dari 2,6% pada tahun 1967 menjadi 1,6% pada tahun 1996.
Pengendalian inflasi
Soeharto berhasil menekan inflasi di bawah 10%.
Pertahanan keutuhan negara
Soeharto berhasil mempertahankan keutuhan wilayah Indonesia dengan mengatasi berbagai tantangan seperti separatisme.
Selain itu, Soeharto juga memiliki pendekatan tersendiri yang membuat rakyat semakin terkesan. Pesan-pesan Soeharto juga dianggap sejalan dengan situasi dan kondisi bangsa Indonesia yang ingin menjadi negara maju.
Dengan banyaknya prestasi tersebut, banyak yang merindukan sosok Soeharto, pesan-pesan kebangsaan Soeharto juga dianggap relevan dengan situasi dan kondisi bangsa Indonesia saat ini.
Dilansir dari buku Soeharto: Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya yang terbit tahun 1989, Senin (13/1/2025), berikut 14 wasiat kebangsaan Soeharto yang bisa menjadi inspirasi buat anak-anak muda Indonesia.
Generasi muda Indonesia harus menyiapkan diri sebaik-baiknya agar dapat melanjutkan, memperluas, dan meningkatkan pembangunan bangsa —Presiden Soeharto
***
Kepada kaum muda saya meminta agar mereka ikut mengamankan jalannya pembangunan nasional. Misalnya dalam bentuk menjadi mata dan telinga aparat pemerintah, supaya dapat diambil tindakan pemberantasan (penyimpangan) sesuai dengan fakta yang ada. —“Soeharto: Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya”, 1989: 538
***
Penting memberi landasan kuat berdasarkan Pancasila & UUD 1945 kepada generasi muda. Agar tidak terombang ambing dalam pikiran-pikiran politik tertentu yang dapat menghambat pembangunan bangsa Indonesia.
***
Kita harus mengandalkan kekuatan sendiri. Kekuatan itu ada pada manusia bangsa Indonesia dengan generasi muda sebagai andalan utamanya. Karena itu, generasi muda Indonesia harus menyiapkan diri sebaik-baiknya agar dapat melanjutkan, memperluas, dan meningkatkan pembangunan bangsa demi masa depannya sendiri dan demi masa depan bangsa dari generasi ke generasi sepanjang masa —“Soeharto: Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya”, 1989: 436
***
Kita wajib mengobarkan semangat kebangsaan di kalangan kita dan di kalangan generasi muda. Generasi penerus yang akan menentukan kejayaan bangsa kita. —“Soeharto: Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya”, 1989: 436
***
Semangat kebangsaan harus dihidup-hidupkan terus sebab semangat kebangsaan bukan azimat yang tidak bisa pudar —“Soeharto: Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya”, 1989: 436
***
Penting menaruh perhatian khusus pada proses peralihan generasi. Proses regenerasi adalah proses yang wajar dan alamiah. Semua bangsa mengalami proses ini. —Soeharto: Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya”, 1989:437
***
Demi kesinambungan dan kemantapan kehidupan bangsa dan negara, proses regenerasi yang berlangsung sebaik-baiknya itu menjadi tanggung jawab bersama seluruh bangsa kita. —Soeharto: Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya”, 1989:437
***
Kegiatan-kegiatan generasi muda hendaknya dapat menunjukkan peran pelopor kaum muda dalam pembangunan —Presiden Soeharto, Sumpah Pemuda, 28-10-1993
***
Untuk berperan sebagai pelopor, generasi muda harus mampu membaca tanda-tanda zaman —Presiden Soeharto, Sumpah Pemuda, 28-10-1993
***
Tidak ada bangsa dan negara yg bisa lepas dan bebas dari proses perubahan —Presiden Soeharto, Sumpah Pemuda, 28-10-1993
**
Kita berketetapan hati menegaskan Pancasila adalah satu-satunya asas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara —Presiden Soeharto, Sumpah Pemuda, 28-10-1993
***
Keputusan bersejarah itu (asas tunggal) merupakan penangkal yg ampuh untuk menghindarkan diri dari konflik idiologi di negara kita —Presiden Soeharto, Sumpah Pemuda, 28-10-1993
***
Perbedaan latar belakang organisasi-organisasi pemuda tidak boleh menjadi unsur yg menimbulkan perpecahan generasi muda bangsa kita —Presiden Soeharto, Sumpah Pemuda, 28-10-1993