CHANNEL8.CO.ID, JAKARTA – Pada masa kepemimpinan Presiden Soeharto, pembangunan Indonesia sangat pesat. Untuk memastikan pembangunan berjalan lancar, tak jarang Soeharto melakukan blusukan dengan menyamar. Blusukan ini jauh dari kata pencitraan, karena Soeharto melakukannya tanpa disorot kamera.
Kisah blusukan yang dilakukan Soeharto bukan hal yang ia lakukan sesekali saja. Soeharto kerap blusukan dan melakukan penyamaran dengan hanya ditemani dengan beberapa ajudan dan dokter.
Blusukan dengan penyamaran itu dilakukan Soeharto dengan sukses. Tak tanggung-tanggung, ia bahkan tidak menyewa hotel tapi menumpang tidur di rumah kepala desa atau rumah-rumah warga. Soeharto juga turut serta makan alakadarnya sambil mengobrol dan menyerap keluh kesah rakyat dalam setiap lawatan blusukannya.
Sementara bupati dan gubernur di wilayah penyamaran tersebut terlambat menyadari kehadiran orang nomor satu di negeri ini saat itu. Wajah pucat dan bikin keringat dingin mengucur deras karena Soeharto membuktikan sendiri hasil pembangunan atau kemungkinan-kemungkinan bila terjadi penyimpangan.
Dalam blusukan yang dilakukan, Soeharto lalu berbincang tanpa perantara dan mencatat dengan seksama. Ia ingin memastikan daerah mana yang berhasil dan daerah mana yang perlu ditingkatkan program pembangunannya.
Soeharto yang gemar blusukan itu memang sengaja menyerap aspirasi rakyat untuk memastikan pembangunan berjalan sesuai rencana atau tidak. Maka sang presiden itu memastikan pencatatan yang ia lakukan harus ditulis secara detail.
Ia bahkan mencatat segala informasi dengan menggunakan punggung ajudannya bila tak ada meja yang bisa digunakan. Kegemaran Soeharto yang gemar melakukan blusukan ini sebagaimana dituliskan dalam buku Otobiografi Soeharto, Pikiran, Ucapan dan Tindakan.
Baca Juga: Soeharto, Pencetus Makan Bergizi untuk Anak Sekolah Indonesia
“Tentu saja saya pun kadang-kadang merasa capek. Ini karena hilir mudik dari sana ke mari lewat daratan, terbang dari satu tempat ke tempat lainnya untuk memulai dengan pembangunan yang baru dan mengontrol pembangunan yang sedang berjalan, dan lelah pula karena memeras otak. Tetapi saya tidak boleh mengeluh, apalagi menyerah. Pembangunan adalah perjuangan yang sengit,” kata Soeharto
Kegemaran Soeharto blusukan ini tentunya bukan untuk mendapatkan citra sederhana, ia hanya ingin memastikan bahwa pembangunan Indonesia berhasil agar dapat menciptakan kemakmuran bagi seluas-luasnya rakyat Indonesia.
Baca Juga: 14 Wasiat Kebangsaan Soeharto yang Relevan di Masa Kini