CHANNEL8.CO.ID, JAKARTA – Umat Islam dihebohkan dengan beredarnya link penjualan gedung eks Republika di marketplace. Pasalnya, Republika merupakan media yang dekat dengan komunitas Muslim dan didirikan oleh Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) yang saat itu dipimpin BJ Habibie.
Dalam laman marketplace rumah123, gedung eks Republika tersebut dibanderol dengan harga Rp 75 miliar. Harga tersebut dibanderol untuk ukuran tanah seluas 1815 meter persegi dengan luas bangunan 1640 meter persegi meter. Adapun status kepemilikan adalah sertifikat hak milik (SHM).
Sebagaimana diketahui, Republika adalah surat kabar nasional Indonesia yang berdiri pada 4 Januari 1993. Kehadiran Republika berawal dari inisiatif para tokoh Muslim yang merasa perlunya media massa yang dapat menyuarakan kepentingan dan aspirasi umat Islam di Indonesia.
Ide awal pendirian Republika terjadi pada ada akhir 1980-an hingga awal 1990-an. Tokoh-tokoh Muslim Indonesia menginginkan media yang dapat mewakili suara umat Islam dalam berbagai isu sosial, politik, dan keagamaan. Salah satu tokoh penting di balik pendirian Republika adalah BJ Habibie, yang pada saat itu menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi. Bersama sejumlah cendekiawan Muslim di ICMI, ia mendukung gagasan pendirian surat kabar ini.
Edisi pertama Republika terbit pada 4 Januari 1993. Dalam waktu singkat, Republika mendapat sambutan positif dari masyarakat luas karena dianggap mampu menghadirkan perspektif baru dalam dunia jurnalisme di Indonesia.
Pada tahun 2001, Republika menjadi bagian dari Kelompok Media Mahaka yang dimiliki oleh pengusaha Erick Thohir. Hal ini membawa perubahan dalam manajemen dan strategi bisnis, menjadikan Republika lebih modern dan mampu bersaing di era digital.
Baca Juga: Netizen Geram Towel Hina Personal Shin Tae Yong
PHK Masif Jurnalis Republika
Pada awal Mei 2024, PT Republika Media Mandiri atau Republika mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK)secara masif. Media itu memberhentikan sebanyak 60 karyawan yang separuhnya merupakan wartawan. PHK tersebut merupakan PHK gelombang kedua setelah sebelumnya pada akhir tahun 2023 PHK juga dilakukan kepada karyawan Republika.
“Republika melakukan program rasionalisasi karyawan dengan total 60 karyawan,” kata Pemimpin Redaksi Republika kala itu, Elba Damhuri, seperti dilansir di Tempo, dikutip Selasa (14/1/2025).
Baca Juga: Saat Ibu Tien Soeharto Minta Pengusaha Wanita Tak Tinggalkan Kodratnya