CHANNEL8.CO.ID, JAKARTA – Sebagai Presiden Republik Indonesia yang memimpin selama 32 tahun, Jenderal Besar Soeharto tak bisa dipandang sebelah mata. Kepemimpinan yang membangun Indonesia hingga menjadi negara berkembang saat ini, tidak lepas dari kerja keras pemerintahan Soeharto.
Meski kepemimpinannya tidak luput dari kritik, namun Soeharto tetap dianggap sebagai sosok pemimpin yang tegas dan visioner. Kedua sifat ini, dinilai menjadi contoh yang patut diteladani oleh generasi muda Indonesia.
Dilansir dari situs HM Soeharto pada Rabu (15/1/2025), dalam acara Bedah Buku Pak Harto: The Untold Stories yang digelar di Jakarta pada Sabtu (19/11/2011), beberapa tokoh yang pernah berinteraksi langsung dengan Soeharto memberikan kesaksian mengenai karakter kepemimpinan sang mantan Presiden. Salah satunya adalah Yuddy Chrisnandi, yang menyebutkan bahwa Soeharto dikenal sebagai pemimpin dengan karakter yang tegas dan memiliki visi jauh ke depan.
Soeharto juga dikenal berhasil menggagas dan melaksanakan berbagai program pembangunan dengan perencanaan yang matang, terutama dalam sektor pangan dan pertanian, yang menjadi prioritas utama pemerintahannya. Yuddy Chrisnandi menilai, meskipun Soeharto sering mendapat kritik, kontribusinya dalam memajukan Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan rakyat sangat besar.
“Meski tak lepas dari berbagai kritik, Soeharto telah memberi kontribusi besar dalam mengembangkan ideologi pembangunan dan memajukan Indonesia dengan program pembangunan lima tahunan yang terencana,” ucap Yuddy.
Selain itu, Mayjen (Purn) TNI Issantoso, yang pernah menjadi ajudan Soeharto, menyatakan bahwa ketegasan dan keberanian Soeharto dalam mengambil keputusan yang tepat di saat-saat genting adalah ciri utama kepemimpinan yang baik. Issantoso juga menekankan bahwa pemimpin masa kini sebaiknya tidak hanya mengandalkan kecerdasan, tetapi juga harus berani bertindak dan menanggung risikonya.
Buku Pak Harto: The Untold Stories yang diterbitkan berisi pengalaman pribadi 113 narasumber yang pernah berinteraksi dengan Soeharto. Beberapa di antaranya adalah tokoh terkenal seperti Emil Salim, Sofjan Wanandi, Mahathir Mohamad, dan Fadli Zon, termasuk tokoh yang memiliki pandangan berbeda dengan Soeharto seperti AM Fatwa.
Penulis buku, Dwitri Waluyo, menegaskan bahwa karya ini tidak dilatarbelakangi oleh kepentingan politik tertentu, melainkan bertujuan untuk mencatat sejarah dan memberikan pelajaran berharga bagi siapa pun yang ingin mempelajari kepemimpinan Soeharto yang memimpin Indonesia selama lebih dari tiga dekade.