CHANNEL8.CO.ID – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah mulai diterapkan di sejumlah sekolah di Indonesia sejak 9 Januari 2025 lalu. Kebutuhan anggaran MBZ yang menelan anggaran fantastis tersebut membuat pemerintah harus memutar otak, mencari sumber pendanaan baru selain Anggaran Pemerintah Belanja Negara (APBN).
Belakangan muncul usulan dari sejumlah pihak, antara lain Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Sultan B Najamuddin yang menyarankan agar MBG didani oleh uang zakat.
Usulan ini mendapatkan tanggapan langasung dari Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI, Noor Achmad. Dia menegaskan, uang zakat yang ada di Baznas diprioritaskan untuk fakir miskin. Kelompok itu, kata dia, merupakan mustahik yang berhak menerima bantuan zakat.
“BAZNAS berfokus pada mustahik, yaitu orang-orang yang berhak mendapatkan zakat, infak, dan sedekah. Salah satu kelompok utama dalam delapan asnaf zakat adalah fakir miskin,” kata Noor di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2025).
Noor menyebut, BAZNAS menyalurkan bantuan kepada delapan asnaf zakat, termasuk fakir, miskin, orang yang berutang (ghorimin), budak (riqab), hingga orang yang dalam perjalanan (ibnu sabil). Ia menekankan bahwa Baznas akan mendukung jika program MBG difokuskan pada fakir miskin.
Baznas kata Noor, telah secara rutin menyalurkan bantuan kepada fakir miskin, termasuk program makan bergizi, meski tanpa harus melibatkan program MBG secara khusus.
“Kami telah menyalurkan bantuan untuk fakir miskin selama ini, baik itu dalam bentuk makan bergizi atau bantuan lainnya,” tuturnya.
Namun demikian, prinsipnya ia memperbolehkan dana zakat digunakan untuk program MBG dengan catatan siswa-siswanya tergolong fakir miskin.
“Jika itu untuk fakir miskin, tidak ada masalah. Fakir miskin ada di mana-mana, kami tidak bisa menolak bantuan makan bergizi untuk mereka,” tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, Sultan B Najamuddin mengusulkan agar dana zakat dimanfaatkan untuk mendukung program makan bergizi gratis.
“Saya melihat negara, khususnya di bawah kepemimpinan Pak Prabowo dan Mas Gibran, ingin maksimal dalam menjalankan program makan bergizi gratis. Namun, anggaran terbatas. Oleh karena itu, saya berpikir kita bisa memanfaatkan dana zakat untuk mendukung program ini,” ujarnya.