CHANNEL8.CO.ID, JAKARTA – Ritel kopi Amerika Serikat (AS), Starbucks, mengumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) pegawai. Alasan PHK dilakukan guna mengoptimalkan tim dukungan perusahaan dan juga adanya perlemahan permintaan pasar di AS dan China.
CEO Starbucks Brian Niccol mengatakan, perampingan ini tidak akan berdampak pada tim di toko atau investasi dalam jam operasional toko. Adapun rincian PHK tersebut akan disampaikan paling lambat awal Maret.
Niccol, yang baru empat bulan menjabat setelah sebelumnya memimpin Chipotle Mexican Grill, memulai sejumlah langkah untuk memulihkan kinerja bisnis Starbucks. Langkah ini dilakukan menyusul tekanan dari meningkatnya persaingan dan melemahnya permintaan di pasar Amerika Serikat dan China.
“Kami terlalu besar dan memiliki struktur yang memperlambat kerja, dengan terlalu banyak lapisan, manajer tim kecil, dan peran yang hanya berfokus pada koordinasi,” ujar Niccol dalam pernyataannya.
Baca Juga: Goodbye LGBT! Trump Hanya Akui Dua Jenis Kelamin di AS
Niccol juga menyatakan akan meninjau peran, struktur, dan ukuran tim dukungan secara global. Pada Oktober 2024, Starbucks menangguhkan proyeksi keuangan untuk tahun fiskal 2025 dan merencanakan renovasi lokasi di AS. Perusahaan akan menambah tempat duduk yang lebih nyaman, cangkir keramik, serta bar pelengkap kopi, dengan target waktu tunggu pelanggan kurang dari empat menit.
Di tengah perubahan ini, Mellody Hobson, direktur independen utama di dewan Starbucks, mengumumkan pengunduran dirinya pada Kamis. Hobson, yang telah hampir dua dekade bergabung dengan perusahaan, akan pensiun dari perannya.
Baca Juga: Apes! Ribuan Pendukung Trump Terancam Gagal Saksikan Pelantikan
Respon (1)