CHANNEL.CO.ID, JAKARTA- Kisruh pagar laut yang diduga dilakukan oleh Agung Sedayu Group selaku induk PT Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, di perairan Tangerang, Banten terus mendapatkan sorotan masyarakat.
Polemik ini bahkan kini mendapatkan pengawasan yang ketat dari pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Bahkan, perwakilan masyarakat dari Muhammadiyah melaporkan polemik ini ke Bareskrim Polri.
Kisruh ini nampaknya berdampak buruh terhadap saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) yang dimiliki oleh pengusaha Sugianto Kusuma (Aguan). Dilihat pada Kamis (23/1/2025), saham PANI mengalami penurunan signifikan selama tiga hari berturut-turut.
Penurunan itu tercatat sebesar 13,59% sejak awal tahun 2025. Sedangkan perdagangan pada Rabu (22/1/2025) kemarin, saham PANI tercatat turun 1,95% menjadi Rp13.825 per saham.
Kondisi ini turut berpengaruh pada kapitalisasi pasar perseroan yang kini turun menjadi Rp233 triliun, dibandingkan dengan Rp293 triliun pada 2 Januari 2025.
Financial Advisor Sucor Sekuritas, Danika Augusta Sari, mengatakan, dampak sentimen negatif bersifat sementara, bahkan bisa dipulihkan. Danika menyebut, jika saham PANI bakal kembali pulih asalkan memberikan klarifikasi dan menunjukkan kinerja keuangan yang positif.
“Isu pagar laut memang mempengaruhi persepsi, tetapi jika laporan keuangan perusahaan baik, kemungkinan besar dampak buruknya tidak akan berlangsung lama,” ujarnya.
Lebih lanjut, dari sisi fundamental, PANI memiliki cadangan lahan yang sangat besar, dengan luas mencapai 1.850 hektare hingga 2024, yang menjadi salah satu kekuatan perseroan.
Secara teknikal, Danika mengingatkan bahwa level Rp13.000 adalah batas penting bagi saham PANI.
Kemudian, jika harga saham menembus level tersebut, ada potensi pembalikan tren menjadi bearish. Namun, dengan adanya rejection di level tersebut pada hari ini, ada harapan bagi saham PANI untuk memasuki tren yang lebih stabil.