CHANNEL8.CO.ID, JAKARTA-Wakil Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Anggota Komisi III DPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet), memuji kontribusi Siti Hardijanti Rukmana (Mbak Tutut) dalam dunia sosial dan politik di Indonesia.
Hal itu disampaikan Bamsoet dalam momentum syukuran ulang tahun ke-76 Mbak Tutut yang digelar di kediamannya di kawasan Cendana, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis malam (23/1/2025).
Bamsoet menggarisbawahi warisan positif yang telah diberikan oleh putri sulung Presiden RI ke-2, Soeharto, dalam membina generasi muda dan menciptakan perubahan bagi bangsa.
Menurut Bamsoet, kiprah Mbak Tutut di berbagai bidang, terutama sosial dan politik, merupakan inspirasi bagi masyarakat. Salah satu inisiatif bersejarahnya adalah Kirab Remaja pada tahun 1980-an, yang bertujuan menanamkan rasa cinta tanah air di kalangan generasi muda.
Program tersebut tidak hanya menjadi kegiatan simbolis, tetapi juga sarana strategis untuk membangun kesadaran kebangsaan melalui pengenalan kekayaan budaya dan sejarah bangsa.
“Mbak Tutut juga memperkenalkan organisasi Rohani Islam (ROHIS) sebagai wadah untuk membentuk iman dan moral generasi muda. Dengan pendekatan spiritual ini, beliau menunjukkan kepeduliannya terhadap pendidikan karakter remaja, sehingga menghasilkan individu yang cerdas dan berakhlak mulia,” ujar Bamsoet.
Di bidang sosial, Mbak Tutut pernah menjabat sebagai Ketua Umum Himpunan Pekerja Sosial Indonesia pada tahun 1988, di mana ia mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap isu kesejahteraan sosial. Tidak hanya itu, perannya sebagai Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) dari tahun 1994 hingga 1999 semakin memperlihatkan dedikasinya terhadap kegiatan kemanusiaan, terutama dalam tanggap darurat bencana.
Bamsoet juga menyoroti peran Mbak Tutut dalam Yayasan Dharmais, yang sejak didirikan pada tahun 1976 telah melaksanakan berbagai program sosial. Salah satu kontribusi besar yayasan ini adalah operasi katarak gratis bagi masyarakat di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), yang telah membantu lebih dari 140.000 orang.
Di bidang politik, Mbak Tutut pernah menjadi Anggota MPR RI Fraksi Golkar dari 1992 hingga 1998, sebelum akhirnya diangkat menjadi Menteri Sosial dalam Kabinet Pembangunan VII pada tahun 1998.
Setelah pengunduran diri Presiden Soeharto, Mbak Tutut memutuskan untuk mengundurkan diri dari panggung politik, sebuah langkah yang mencerminkan kebijaksanaan dalam menyikapi perubahan dinamika politik nasional.
“Semangat dan kontribusi Mbak Tutut merupakan warisan berharga bagi bangsa ini. Semoga di usia ke-76, beliau dan keluarga senantiasa diberikan kesehatan dan kebahagiaan,” tutup Bamsoet.