BeritaHistoria

Kekhawatiran Soeharto soal Anak Muda Lebih Suka Produk Asing Beneran Jadi Kenyataan

×

Kekhawatiran Soeharto soal Anak Muda Lebih Suka Produk Asing Beneran Jadi Kenyataan

Sebarkan artikel ini
Presiden Soeharto saat mendarat di Sarajevo, Bosnia Herzegovina (Foto: Arsip RI)
Presiden Soeharto saat mendarat di Sarajevo, Bosnia Herzegovina (Foto: Arsip RI)

CHANNEL8.CO.ID, JAKARTA- Pesan Presiden ke-2 RI, Jenderal Besar Soeharto kembali menjadi perbincangan hangat di media sosial TikTok pada Minggu (26/1/2025). Pengguna media sosial menyoroti perkataan Soeharto dalam sebuah video terkait bahaya anak muda lebih suka produk asing ketimbang produk dalam negeri yang menjadi kenyataan di tahun 2020 hingga sekarang.

Dalam video itu, Soeharto menyampaikan pesan soal masa depan Indonesia di era 2020-an Dia kemudian meramalkan tantangan globalisasi dan perdagangan bebas yang akan dihadapi Indonesia, khususnya di tahun 2020-an.

Tak hanya itu, Soeharto juga menekankan pentingnya mempersiapkan generasi muda dengan menanamkan rasa cinta terhadap tanah air dan produk dalam negeri sebagai kunci untuk menghadapi persaingan global.

“Di 2020 nanti kita harus siapkan para pemuda untuk mencintai bangsa dan tanah airnya. Jika pemuda nanti kesemsem dengan produk yang murah namun hasil produksi luar negeri atau impor, hancur daripada bangsanya. Karena produk dalam negeri tidak ada yang beli, pabriknya tutup,” demikian yang dikutip dari Instagram @fakta.indo seperti dilihat Senin (27/1/2025).

Soeharto juga mengingatkan tentang potensi anak muda Indonesia yang lebih memilih produk impor daripada mencintai produk lokal, yang dapat berdampak pada pertumbuhan dan stabilitas ekonomi dalam negeri. Pengguna media sosial menilai, ucapan tersebut kini terbukti benar, mengingat tingginya konsumsi masyarakat terhadap produk impor yang membuat produk-produk lokal sering kali tersisih.

Soeharto memperingatkan bahwa ketergantungan pada produk impor dapat melemahkan perekonomian bangsa. Tanpa dukungan terhadap produk lokal, ia menjelaskan, pabrik-pabrik akan tutup, masyarakat kehilangan pekerjaan, dan keberlangsungan negara terancam.

Ternyata video wawancara Soeharto tersebut diambil dari sebuah acara diskusi di Surabaya, Jawa Timur pada 1995. Video itu merupakan dokumen media milik pemerintah yang sudah diunggah kembali di platform digitalnya.

Dari video itu, banyak pengguna media sosial yang merasa bahwa generasi muda perlu lebih didorong untuk mendukung produk dalam negeri. Beberapa bahkan berpendapat bahwa produk lokal perlu meningkatkan kualitas agar mampu bersaing dengan produk impor.

Terkait ini, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyatakan bahwa Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor kemungkinan akan diubah, tergantung pada hasil peninjauan yang dilakukan bersama kementerian dan lembaga terkait.

“(Permendag 8/2024) bisa diubah tergantung hasil review-nya. Ini makanya kami terus diskusi,” ujar Budi Santoso dalam Konferensi Pers Capaian 2024 dan Program Kerja 2025 yang digelar di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta, pada Senin (27/1/2025).

Budi menjelaskan, kebijakan perdagangan harus bersifat dinamis agar dapat menyesuaikan dengan perkembangan ekonomi di dalam negeri dan tidak boleh stagnan.

Pemerintah pun, lanjutnya, terbuka untuk berdialog dengan masyarakat serta pelaku usaha guna melakukan peninjauan bersama terhadap aspek-aspek kebijakan yang dinilai masih kurang tepat.

Selain itu, Budi menyebutkan bahwa peninjauan terhadap Permendag 8/2024 juga sudah dilakukan bersama Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

“Minggu ini akan rapat lagi (dengan Kemenperin),” ujarnya.

Peninjauan bersama ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk terus menyempurnakan kebijakan perdagangan yang mampu mendukung pertumbuhan ekonomi dan memenuhi kebutuhan industri dalam negeri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *