JAKARTA, (ERAKINI) – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengkonfirmasi kehadiran Presiden Prabowo Subianto dalam acara Puncak Harlah ke-102 tahun di Istora Senayan, Jakarta Pusat pada Rabu (5/2/2025).
“Kami menyampaikan undangan kepada Bapak Presiden untuk menghadiri resepsi Puncak Peringatan Hari Lahir NU yang ke-102, insyaallah nanti pada hari Rabu, tanggal 5 Februari di Istora,” kata Gus Yahya.
Ia menuturkan, Presiden Prabowo Subianto menyambut baik undangan PBNU dan berkenan hadir pada acara yang akan dihadiri ratusan kiai tersebut.
“Alhamdulillah Bapak Presiden menyambut baik dan berkenan insyaallah nanti akan hadir di dalam resepsi Puncak Peringatan Harlah NU tersebut,” tambah Gus Yahya.
Selain menyampaikan undangan, Gus Yahya juga menjelaskan rangkaian kegiatan dalam rangka harlah, termasuk sarasehan bersama para ulama mengenai Asta Cita pada Selasa, 4 Februari 2025.
Gus Yahya menambahkan bahwa Presiden Prabowo memerintahkan untuk mengirimkan paket buku mengenai Asta Cita kepada peserta sarasehan yang akan dilaksanakan di Ballroom Hotel Sultan mulai pukul 13.00 WIB.
Sebagai informasi, Asta Cita adalah delapan program pemerintahan Prabowo-Gibran untuk mewujudkan Indonesia yang maju dan makmur. Misi tersebut terdiri dari 1) memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM), 2) Memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
Kemudian, 3) Meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur, 4) Memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
Poin berikutnya, 5) Melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri, 6) Membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
Lalu, 7) Memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba, dan 8) Memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur.