CHANNEL8.CO.ID, JAKARTA – Seorang ibu rumah tangga (IRT) yang merupakan warga Palmerah, Jakarta Barat, Khusnul Khotimah, mengaku kesulitan mendapatkan gas LPG 3 kg. Terhitung, ia telah tiga hari berkeliling mencari tabung gas subsidi tersebut.
Khusnul Khotimah mengaku sudah berkeliling Jakarta selama tiga hari mencari elpiji 3 kilogram.
“Ya kemarin langka. Jadi cari kemana-mana, sempat tiga hari enggak masak. Mutar-mutar, nyari, enggak ada yang jual, enggak dapat satu pun,” kaya Khusnul.
Khusnul menyebut pangkalan gas yang menjadi langganan bersama warga lainnya sudah tiga hari ini tutup.
“Saya memang mengandalkan di sini tapi, karena kemarin enggak ada. Saya ke warung Madura ada 10 warung, enggak dapat. Akhirnya saya pasrah tiga hari beli makan di luar,” ucap Khusnul.
Khusnul mengaku menemukan elpiji 3 kilogram tetapi harganya menjadi Rp 20-22 ribu per tabungnya.
“Enggak antri. Kalau di sini biasanya Rp18 ribu. Tempat lain kan Rp20-22 ribu kalau di warung biasa,” ungkap Khusnul.
Khusnul tidak keberatan jika harus ke tempat tersebut untuk membeli elpiji 3 kilogram dengan menunjukkan KTP.
“Enggak, saya nurut sajalah kebijakan pemerintah bagaimana. Saya kan punya dua elpiji 3 kilogram buat cadangan, kan bisa ngisi kalau satu kosong,” pungkas Khusnul.
Sebagaimana diketahui, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan masyarakat perlu membawa KTP bila ingin membeli elpiji 3 kg di pengecer, yang kini bernama sub-pangkalan.
“Harus (pakai KTP), karena kalau tidak pakai KTP gimana kita bisa tahu? Jangan sampai satu orang tanpa KTP bisa beli 20 tabung,” ucap Bahlil.
Baca Juga: Polisi Turunkan Satgas Cegah Pengecer Gas LPG
Bahlil menyampaikan penggunaan KTP untuk pembelian elpiji 3 kg di pengecer bertujuan untuk mendata dan memastikan bahwa subsidi gas yang disalurkan tepat sasaran, sebagaimana keinginan pemerintah.
Para pengecer yang kini berubah nama menjadi sub-pangkalan, kata Bahlil, dibekali aplikasi Pertamina yang bernama MerchantApps Pangkalan Pertamina.
Baca Juga: Nenek Yonih Meninggal Usai Ngantre Gas Elpiji di Pamulang