BeritaHistoria

Sejarah Kedatangan Muslim di Amerika Abad Ke-16

×

Sejarah Kedatangan Muslim di Amerika Abad Ke-16

Sebarkan artikel ini
Ilsutrasi kapan penjelajah abad ke-16 (Sumber: Freepik)

CHANNEL8.CO.ID, JAKARTA — Sejarah Islam di Amerika Serikat (AS) bermula sejak sekitar abad ke-16, di mana Estevánico dari Azamor adalah Muslim pertama yang tercatat dalam sejarah Amerika Utara.

Meskipun demikian, kebanyakan para peneliti dalam mempelajari kedatangan Muslim di Amerika lebih memfokuskan pada kedatangan para imigran yang datang dari Timur Tengah pada akhir abad ke-19.

Migrasi Muslim ke Amerika ini berlangsung dalam periode yang berbeda, yang sering disebut “gelombang” sekalipun para ahli tidak selalu sepakat dengan apa yang menyebabkan gelombang ini, dikutip dari buku Perkembangan Islam Global terbitan Kementerian Agama RI.

Populasi penduduk Muslim di AS telah meningkat dalam seratus tahun terakhir, di mana sebagian besar pertumbuhan ini didorong oleh adanya imigran. Pada 2005, banyak orang dari negara-negara Islam menjadi penduduk AS hampir 96.000 setiap tahun dibanding dua dekade sebelumnya.

Estevánico dari Azamor mungkin telah menjadi Muslim pertama yang tercatat dalam sejarah Amerika Utara. Estevanico adalah orang Berber dari Afrika Utara yang menjelajahi Arizona dan New Mexico untuk Kerajaan Spanyol. Estevanico datang ke Amerika sebagai seorang budak dari penjelajah Spanyol pada abad ke-16.

Sejak tahun 1520-an telah didatangkan budak ke Amerika Utara dari Afrika. Diperkirakan sekitar 500 ribu jiwa dikirim ke daerah ini atau sekitar 4,4 persen dari total 11.328.000 jiwa budak yang ada.

Diperkirakan sekitar 50 persen budak atau tidak kurang dari 200 ribu jiwa budak yang didatangkan berasal dari daerah-daerah yang sudah dipengaruhi oleh Islam.

Menurut sumber lain, kedatangan paling awal imigran Muslim adalah antara tahun 1875 dan 1912 dari kawasan pedesaan, yang sekarang menjadi Suriah, Yordania, Palestina, dan Israel. Daerah ini dulunya dikenal sebagai Suriah Raya yang diperintah oleh Kekaisaran Ottoman.

Setelah Kekaisaran Ottoman runtuh pada Perang Dunia I (PD I), terjadi gelombang kedua imigrasi kaum Muslim dari Timur Tengah, di mana dalam periode ini pula dimulainya kolonialisme Barat di Timur Tengah.

Pada tahun 1924, aturan keimigrasian AS disahkan, yang segera membatasi gelombang kedua imigrasi ini dengan memberlakukan “sistem kuota negara asal.” Periode imigrasi ketiga terjadi pada 1947 sampai 1960, dimana terjadi peningkatan jumlah Muslim yang datang ke AS, yang kini berasal dari negara-negara di luar Timur Tengah.

Gelombang keempat kemudian terjadi pada tahun 1965 saat Presiden Lyndon Johnson menyokong rancangan undang-undang keimigrasian yang menghapuskan sistem kuota negara asal yang sudah bertahan lama.

Komunitas Muslim pertama berada di Midwest. Di Dakota Utara, kaum Muslim berkumpul untuk shalat berjamaah pada tahun-tahun pertama era 1900-an.

Di Indiana, sebuah pusat kegiatan Islam dimulai sejak 1914, dan Cedar Rapids, Iowa, adalah rumah bagi masjid tertua yang masih digunakan hingga sekarang. Daerborn, Michigan, di pinggiran Detroit, adalah tempat Muslim Sunni dan Syiah dari banyak negara Timur Tengah. Bersama umat Kristen dari Timur Tengah, kaum Muslim Michigan membentuk komunitas Arab-Amerika terbesar di negara ini.

Galangan kapal di Quincy, Massachusetts, di luar Boston, menyediakan lapangan kerja bagi imigran Muslim sejak tahun 1800-an. Di New England juga telah dibuat sebuah Islamic Center, yang kini menjadi kompleks masjid besar untuk beribadah bagi para pelaku bisnis, guru, profesional, serta pedagang dan buruh. Di New York, Islam telah hadir dan muncul selama lebih dari satu abad.

Rumah pertama yang lain bagi imigran Muslim adalah Chicago, Illinois, di mana beberapa orang menyatakan jumlah Muslim yang tinggal di sini pada awal 1900-an adalah yang terbanyak di antara kota-kota lain di AS. Lebih dari 40 kelompok Muslim telah ada di kawasan Chicago. Di Los Angeles dan San Fransisco, California, juga telah ada pusat komunitas Muslim yang besar. Islamic Center di California Selatan adalah salah satu entitas Muslim terbesar di AS. Jumlah Masjid di California juga adalah yang terbanyak di AS, yakni sekitar 227 masjid pada tahun 2001.

Penelitian lain mencatat bahwa sebenarnya, sejak abad ke-10 hingga ke-13 sudah ada Muslim yang mendarat di Benua Amerika.

Tahun 999 M: Seorang navigator Muslim dari Dinasti Umayyah di Spanyol bernama Ibnu Farrukh telah berlayar dari Kadesh pada Februari 999 M menuju Atlantik. Sang pelaut Muslim itu berlabuh di Gando atau Kepulauan Canary Raya. Ibnu Farrukh mengunjungi Raja Guanariga. Sang penjelajah Muslim itu memberi nama dua pulau yakni Capraria dan Pluitana. Ibnu Farrukh kembali ke Spanyol pada Mei 999 M.

Tahun 1178 M: Sebuah dokumen dari zaman Dinasti Sung mencatat perjalanan pelaut Muslim ke sebuah wilayah bernama Mu-Lan-Pi (Amerika).

Tahun 1310 M: Abu Bakari seorang raja Muslim dari Kerajaan Mali melakukan serangkaian perjalanan ke dunia baru (benua Amerika).

Tahun 1312 M: Seorang Muslim dari Afrika (Mandiga) tiba di Teluk Meksiko untuk mengeksplorasi Amerika menggunakan Sungai Mississipi sebagai jalur utama perjalanannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *