CHANNEL8.CO.ID, JAKARTA – Kabar buruk datang dari para investor, pengusaha, dan pebisnis saham. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjun bebas ke level 6.667,18 pada Senin (10/2/2025), tepat setelah pasar dibuka. Penurunan tajam ini mengulang kejadian serupa yang terjadi pada pekan sebelumnya, di mana IHSG juga mengalami koreksi signifikan.
Dilansir dari berbagai sumber, total transaksi yang tercatat mencapai Rp 1,06 triliun, dengan 11,47 miliar saham diperdagangkan sebanyak 81 ribu kali. Meskipun demikian, hanya tiga sektor yang berhasil bergerak di zona hijau. Sektor energi dan infrastruktur mencatatkan koreksi terbesar, masing-masing turun 1,86% dan 1,31%.
Di pekan ini, pasar keuangan global dan Indonesia diperkirakan akan menghadapi volatilitas yang tinggi. Fokus utama akan tertuju pada kebijakan perang dagang AS, pidato Ketua The Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, serta data inflasi AS yang dijadwalkan akan diumumkan pada Rabu (12/2/2025).
Selain itu, laporan keuangan perusahaan, penjualan motor, serta isu pemangkasan anggaran di dalam negeri diprediksi akan memengaruhi pergerakan pasar saham.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengungkapkan rencananya untuk mengumumkan tarif timbal balik terhadap sejumlah negara pada Senin (10/2/2025) atau Selasa (11/2/2025) mendatang. Langkah ini dapat menjadi eskalasi besar dalam perang dagang AS, yang kemungkinan akan berdampak signifikan pada hubungan perdagangan global.
Tak hanya itu, data inflasi AS untuk bulan Januari yang akan diumumkan pada 12 Februari sangat ditunggu oleh pelaku pasar, karena dapat mempengaruhi kebijakan suku bunga The Fed serta nilai tukar dolar AS dan IHSG. Sebagai catatan, inflasi tahunan di AS tercatat naik untuk ketiga kalinya berturut-turut, mencapai 2,9% pada Desember 2024.