Pangan

Mentan Amran Ajukan Impor Gula 200 Ribu Ton, Swasembadanya Kapan?

×

Mentan Amran Ajukan Impor Gula 200 Ribu Ton, Swasembadanya Kapan?

Sebarkan artikel ini

CHANNEL8.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah mencanangkan menyetop impor beberapa komoditas pokok, salah satunya gula pada 2025. Namun bak jauh api dari panggang, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman justru mengajukan impor gula sebesar 200 ribu ton.

Rencananya, pemerintah akan mengimpor 200 ribu ton gula mentah (raw sugar) untuk menambah cadangan pangan selama 2025 berdasarkan inisiasi Mentan Amran. Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi yang mengatakan bahwa permintaan impor tersebut datang dari Mentan Amran melalui keterangan surat pada rapat hari ini di Kementerian Koordinator Bidang Pangan. Arief menerangkan keputusan impor diambil sebagai langkah untuk menambah stok cadangan pemerintah.

“Iya, tadi surat untuk rapat ini dari Kementerian Pertanian. Nah, yang menjadi catatan tadi juga saya sebagai Kepala Badan Pangan Nasional Kita menyampaikan bahwa importasi yang dilakukan ini untuk cadangan pangan pemerintah. Sama seperti waktu beras yang lalu, sebagai cadangan pangan pemerintah,” kata Arief dalam keterangan di Jakarta, Rabu (12/2/2025).

Arief menegaskan impor ini bukan karena produksi dalam negeri tidak mencukupi, melainkan agar stok dan harga gula tetap aman. Pasalnya menurut Arief, harga gula mulai bergerak naik, dan berkontribusi pada inflasi sebesar 1,4%.

“Tapi maksudnya ini importasi bukan GKP, gula kristal putih gitu, langsung gitu, nggak, Tapi ini lebih ke caranya. Jadi, kita mau naikin stok levelnya pemerintah. Berbeda dengan kalau kita mengimpor karena kekurangan karena produksi. Kita masih cukup, ada sekitar 4,5 bulan Itu masih cukup untuk kita. Tetapi kita nggak boleh ambil resiko untuk cadangan pangan pemerintah,” ujar Arief.

Saat ini kebutuhan gula nasional berkisar 230-300 ribu ton per bulan. Sementara, produksi dalam negeri mencukupi untuk memenuhi kebutuhan gula nasional. Namun, pihaknya perlu menjamin harga gula di tingkat petani.

“Nah, yang harus kita jamin adalah harga di tingkat petani. Karena petani akan mulai panen di bulan April. Ya, akan mulai panen di bulan April. Kemudian. yang berikutnya lagi, raw sugar itu akan murah biayanya pada saat gilingnya itu bersamaan gitu ya dengan panen. Beda kalau tidak ada panen kemudian kita giling. Nah, ini pertimbangan-pertimbangan kenapa kita ambil raw sugar,” pungkas Arief.

Baca Juga: Kadin Siap Bantu Pemerintah Wujudkan Swasembada Pangan

Sebagaimana diketahui, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menargetkan, pada 2025 Indonesia tidak akan mengimpor beberapa komoditas utama pangan. Keempat komoditas itu antara lain beras konsumsi, garam konsumi, gula konsumsi, dan jagung pakan.

“Pertama, berita gembira bahwa tahun 2025, kita tidak akan impor jagung untuk pakan, tidak akan impor lagi garam untuk konsumsi, tidak impor gula untuk konsumsi, tidak impor beras konsumsi. Keren, kan?” kata Zulhas seusai rapat koordinasi neraca komoditas pangan 2025 di Kantor Kemenko Pangan, Senin (9/12/2024).

Baca Juga: Menko Zulhas Ajak Aisyiyah Wujudkan Kedaulatan dan Swasembada Pangan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *