CHANNEL8.CO.ID, JAKARTA — Presiden Republik Indonesia Ke-2, Soeharto turut memperjuangkan lahirnya Negara Kesatuan Republika Indonesia (NKRI). Soeharto ikut berperang melawan para penjajah untuk mewujudkan negara dan bangsa yang merdeka.
Maka tidak mengherankan ketika wasiat yang ditinggalkan Soeharto sebelum dipanggil Yang Maha Kuasa adalah wasiat untuk kepentingan bangsa dan negara Indonesia.
“Kalau ditanya, apa wasiat saya kalau saya nanti pada waktunya dipanggil oleh Yang Maha Kuasa? Wasiat saya, sebenarnya bukan wasiat saya sendiri, melainkan wasiat atau pesan kita bersama, yakni agar mereka yang sesudah kita benar-benar dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila ini,” kata Soeharto, dikutip dari buku otobiografinya berjudul Soeharto: Pikiran Ucapan dan Tindakan Saya.
“Saya pikir, yang penting adalah suatu pengelolaan Negara Republik Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 sedemikian rupa sehingga cita-cita perjuangan bangsa kita benar-benar terlaksana dan tercapai dengan sebaik-baiknya,” ujar Soeharto.
“Selama bangsa Indonesia tetap berpegang kepada Pancasila sebagai landasan idiologinya, dan UUD 1945 sebagai landasan konstitusinya, dan tetap setia kepada cita-cita perjuangannya adalah mencapai masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila, dengan sendirinya persatuan dan kesatuan bangsa itu akan bisa terwujud,” kata Soeharto.
“Berpegang kepada kedua hal itu (Pancasila dan UUD 1945) cita-cita perjuangan sebagai bangsa yang tetap ingin merdeka, berdaulat, bisa hidup dalam kemakmuran dan keadilan, niscaya akan tercapai, Insya Allah,” kata Soeharto.