CHANNEL8.CO.ID, SLEMAN – Sekitar 76 lukisan serta belasan patung 3 tokoh penting peristiwa Serangan Umum 1 Maret, ditampilkan dalam pameran Serangan Umum 1 Maret bertempat di Museum Monumen Yogya Kembali, Jalan Ringrioad Utara, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Daerah Istimewa, Yogyakarta, mulai Kamis (27/02/2025) hari ini.
Sejumlah patung sosok tokoh penting peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 seperti Jendral Sudirman, Letkol Soeharto, hingga Presiden Soekarno, nampak menghasi pintu masuk Monumen Yogya Kembali yang dibangun sekitar tahun 1985 ini.
Selain patung, sejumlah lukisan Letkol Soeharto yang merupakan Komandan Brigade X/ Wehrkreise III Yogyakarta, Jendral Sudirman hingga Sri Sultan Hamengkubuwono IX, juga nampak menghiasi selasar ruangan lantai 1 Monumen Yogya Kembali.

Dibuka selama sebulan hingga 5 April 2025 mendatang, pameran ini digelar Museum Monumen Yogya Kembali untuk memperingati Peristiwa Bersejarah Serangan Umum 1 Maret 1949 yang menjadi tonggak sejarah penting NKRI sekaligus penetapan Hari Penegakan Kedaulatan Negara.
Ketua Panitia Kegiatan Nanang Dwinarto, mengatakan ada sekitar 76 seniman dari berbagai daerah di DIY dan sekitarnya turut ambil bagian dalam kegiatan ini. Selain menyemarakan peringatan 76 tahun Peringatan Serangan Umum 1 Maret, pameran ini juga digelar guna menyambut Bulan Besar Soeharto yang dilaksanakan setiap bulan Maret.

“Adanya pameran ini diharapkan dapat semakin mengenalkan masyarakat khususnya generasi muda terhadap Peristiwa Bersejarah Serangan Umum 1 Maret. Sehingga disamping dapat mendalami dan menjiwai peristiwa ini, generasi muda juga bisa meneladani sikap-sikap positif dari para sosok ataupun tokoh penting dalam peristiwa ini,” ungkapnya.
Dibuka secara simbolis oleh Ketua Dewan Pembina Yayasan Kajian Citra Bangsa, Soehardjo Soebardi, pameran ini juga menampilkan sejumlah buku tentang Soeharto dengan berbagai perspektif yang ditulis dan dikupas setiap penulisnya. Dengan ini diharapkan masyarakat bisa mengenal lebih dekat sosok Soeharto dari berbagai sisi.

“Jangan sampai, suatu saat, masyarakat Yogyakarta khususnya generasi muda tidak lagi mengenali sosok ataupun tokoh penting peristiwa Serangan Umum 1 Maret seperti Pak Harto. Karena itu kegiatan kegiatan semacam ini sangat penting digelar secara rutin. Sebab bagaimanapun jasa mereka sangat besar bagi bangsa dan negara,” ungkapnya. (JMK-KNB)