Berita

Hukum dan Bacaan Doa Serta Niat Mandi Sebelum Puasa Ramadan

×

Hukum dan Bacaan Doa Serta Niat Mandi Sebelum Puasa Ramadan

Sebarkan artikel ini

CHANNEL8.CO.ID, JAKARTA – Bulan puasa atau bulan Ramadan sudah di depan mata. Umat Muslim menyambutnya dengan suka cita, salah satu cara menyambut Ramadan adalah dengan mandi sebelum puasa Ramadan.

Mandi sebelum puasa Ramadan biasa dilakukan umat Islam sebagai bentuk penyucian diri sebelum menjalankan ibadah puasa. Meski tidak diwajibkan dalam syariat, tradisi ini masih banyak dilakukan di berbagai daerah di Indonesia dan tergolong tradisi yang baik.

Adapun hukum mandi sebelum puasa dalam Islam tidak ada, alias bukan sebuah rukun. Tidak ada tuntunan wajib untuk mandi sebelum berpuasa karena hal tersebut bukan bagian dari rukun puasa. Mandi sebelum puasa Ramadan bukanlah suatu keharusan, tetapi dianjurkan sebagai bagian dari kebersihan dan persiapan diri sebelum memasuki ibadah besar, seperti puasa dan shalat berjamaah pada hari raya.

Meski demikian, beberapa ulama menggolongkan mandi ini sebagai mandi sunnah yang dapat dilakukan untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan.

Berikut bacaan niat mandi sunnah sebelum memasuki bulan Ramadhan:

“Nawaitu ada’al ghuslil masnuni li fi hadzihil lailatil min romadhona lillahi ta’ala.”

Yang artinya: “Aku berniat menjalankan mandi yang disunnahkan kepadaku pada malam ini di bulan Ramadhan karena Allah Ta’ala.”

Perbedaan Mandi Sunnah dan Mandi Wajib

Selain mandi sunnah sebelum puasa, terdapat juga mandi wajib atau mandi junub yang harus dilakukan setelah mengalami hadas besar. Mengacu pada laman Kemenag, mandi wajib atau junub dilakukan dalam beberapa kondisi, antara lain: Keluar darah haid, nifas, atau wiladah bagi perempuan. Keluar air mani baik pada laki-laki maupun perempuan, baik disengaja maupun tidak.

Berhubungan suami istri, meskipun tidak sampai keluar mani. Mandi junub menjadi syarat sah sebelum menjalankan ibadah tertentu, seperti shalat, i’tikaf di masjid, thawaf, dan menyentuh mushaf Al-Qur’an.

Bagi seseorang yang masih dalam keadaan hadas besar hingga memasuki waktu imsak, puasanya tetap sah selama syarat dan rukunnya terpenuhi. Namun, sebelum menjalankan ibadah lain seperti shalat dan membaca Al-Qur’an, mandi wajib harus dilakukan terlebih dahulu.

Baca Juga: Jam Berapa Sidang Isbat Puasa Ramadan 2025?

Berikut bacaan niat mandi wajib:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

“Nawaitul-ghusla lirafil ḫadatsil-akbari minal-jinâbati fardlan lillâhi ta‘ala.”

Yang artinya: “Saya niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah Ta’ala.”

Dalam madzhab Syafi’i, niat ini harus dibaca bersamaan dengan saat air pertama kali disiramkan ke tubuh.

Baca Juga: Keseharian Soeharto Selama Bulan Ramadan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *