CHANNEL8.CO.ID, JAKARTA – Monumen Jogja Kembali (Monjali) memperingati Serangan umum (SO) 1 Maret dengan menggelar pameran seni mulai dari lukisan, patung tokoh penting SO 1 Maret 1949, dan pameran buku Jenderal HM Soeharto. Peringatan tersebut mendukung pentingnya pemberian gelar pahlawan bahi Jenderal Besar HM Soeharto.
Pameran buku bertajuk “SO 76 Untuk Menelusuri Jejak Perlawanan Pahlawan Janur Kuning” dan juga pameran kesenian lainnya itu dilaksanakan dari tanggal 27 Februari sampai 5 April 2025.
Ketua Panitia Pameran, Nanang Dwinarto mengatakan pada pameran ini menampilkan 76 karya beberapa tokoh Serangan Umum 1 Maret terdiri dari seni lukis, seni patung, relief dan karya lainnya.
“Melalui Pameran ini, kami mengusahakan dan menyuarakan agar Jenderal Soeharto dapat dijadikan pahlawan nasional, karena beliau memiliki peran besar dalam peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949,” ungkapnya.
Nanang berharap dengan pameran ini, masyarakat lebih mengetahui tentang tokoh-tokoh Serangan Umum 1 Maret dalam mempertahankan kemerdekaan.
Kurator Pameran, Ki Hajar Pamadhi menuturkan, tujuan utama pameran seni rupa untuk mengenang dan meneladani kembali perjuangan merebut Kota Jogja yang diduduki Belanda. Peristiwa beserta lakunya ini divisualisasikan dalam berbagai bentuk karya senirupa: seni lukis, seni patung, relief disertai perform musik.
Baca Juga: Sejumlah Tokoh Dan Elemen Masyarakat Kembali Dorong Pemberian Gelar Pahlawan Nasional pada Soeharto
“Disadari sepenuhnya oleh para seniman pameran, sebuah tanda politik, perjuangan membebaskan Yogyakarta dari cengkeraman Belanda sekaligus sebagai bukti negara Republik Indonesia masih eksis harus disuarakan melalui kesenian,” tuturnya.
Ki Hajar Pamadhi menambahkan, dari tampilan karya yang terpajang terdapat empat pola ekspresi visualnya: (1) Lukisan Potret, para seniman sengaja membesarkan kembali bentuk wajah beserta atribut para pahlawan. (2) Melukis tokoh idola beserta kegiatan, penampilan serta penambahan bentuk imajinatif. (3) Subjek tokoh sebagai objek formal, dengan mengekspresikan sebagai sosok pahlawan dengan kegagahan tubuh, kepandaian, memberi ketenangan, kewibawaan. (4) Para seniman mengangkat lokasi dan jejak pertempuran, di sisi lain suasana dikemas dalam warna atau ekspresi spontanitas.
Baca Juga: Bulan Maret Bersejarah, Napak Tilas Perjuangan Soeharto Melawan Penjajah