BeritaBisnis

Dari Tay Juhana dan Sambu Group, Indonesia Mengenal Santan Kemasan Bernama Kara

×

Dari Tay Juhana dan Sambu Group, Indonesia Mengenal Santan Kemasan Bernama Kara

Sebarkan artikel ini

CHANNEL8.CO.ID, JAKARTA – Pada akhir 1980-an, produk olahan kelapa belum dikenal masyarakat Indonesia. Pada akhirnya seorang pengusaha jenius bernama Tay Juhana melalui Sambu Group berhasil menciptakan produk santan dalam kemasan yang kini dikenal dengan merek Kara.

Perjalanan Kara sebagai produk santan dalam kemasan telah membersamai masyarakat Indonesia. Sejarah itu dimulai ketika Sambu Group yang didirikan Tay Juhana membuat santan dalam kemasan pertama di dunia dengan merek Kara pada tahun 1989. Selain mendirikan pabrik olahan berbahan dasar kelapa, Tay Juhana juga mengembangkan perkebunan kelapa, dan bahkan menarik perhatian Presiden Soeharto.

Betapa tidak? Kala itu, saat melakukan kunjungan kerja dengan helikopter ke Sumatera, Presiden Soeharto terpukau dengan perkebunan kelapa yang membentang di wilayah Indragiri Hilir. Saat itu Presiden Soeharto melihat terdapat sebuah parbrik yang dikelilingi sungai.

Terpukau dengan hal itu, Presiden Soeharto memerintahkan Jenderal Kardono untuk mencari tahu info mengenai pabrik dan juga perkebunan kelapa itu yang ternyata milik Tay Juhana.

Presiden Soeharto kemudian memerintahkan jajarannya untuk melakukan kunjungan dalam upaya studi banding melihat keberhasilan Tay Juhana menyulap rawa-rawa basah tidak produktif menjadi lahan produktif.

Ternyata tak hanya pandai dalam menyulap rawa-rawa basah yang tidak produktif menjadi lahan produktif, Tay Juhana nyatanya juga telah sukses membesarkan produk minyak kelapa bermerek ‘Dua Sapi’ yang sudah merajai Sumatera kala itu.

Setelah mendatangi langsung ke Indragiri Hilir, Riau, para jajaran Presiden Soeharto itu melaporkan temuan mereka di lapangan, bahwa di Sumatera ada pengusaha yang mampu melakukan sulap terhadap lahan sub optimal.

Presiden Soeharto mengapresiasi kegigihan Tay Juhana dalam mengembangkan perkebunan kelapa di lahan sub optimal dan memproduksi Kara sehingga mendunia yang turut mengharumkan nama bangsa. Karenanya, Pemerintah Indonesia memberikan penghargaan Satya Lencana Pembangunan kepada Tay Juhana. Negara memberikan penghargaan ini kepada Tay Juhana sebagai bentuk pengakuan atas teknologi dan upaya penjinakkan lahan datar, basah, dan rata yang awalnya adalah lahan tidur menjadi lahan produktif, dan berkontribusi bagi perkenomian bangsa.

Setelah melalui proses perjuangan tak mudah, Kara sukses berada di etalase toko-toko di Indonesia dan lebih dari 50 negara di dunia, khususnya Asia. Produknya kemudian menjadi kata ganti penyebutan untuk santan kemasan.

Sambu Group dan Masyarakat

Sejak didirikan tahun 1967, Sambu Group dan masyarakat bagaikan denyut nadi yang berdetak selaras. Penerima manfaat keuntungan perusahaan adalah masyarakat. Sambu Group percaya bahwa hal-hal baik akan selalu hadir dari orang-orang yang baik. Seperti kelapa yang selalu memberi manfaat, Sambu Group sebagai perusahaan juga memiliki fondasi yang kuat bersama dengan masyarakat.

Perusahaan yang memperhatikan keramahan lingkungan ini selalu memprioritaskan aspek keberlanjutan usaha yang selaras dengan alam dan masyarakat. Maka tak heran jika keberadaan Sambu Group bagaikan keluarga bagi masyarakat sekitar.

Baca Juga: Erick Thohir Pastikan 47 BUMN akan Masuk Danantara

Tokoh masyarakat Desa Pulau Burung, Indragiri Hilir, lokasi dimana PT Riau Sakti United Plantations (salah satu perusahaan Sambu Group), H Nawawi, mengatakan bahwa keberadaan Sambu Group sangat penting bagi kelangsungan masyarakat. Sambu Group bagaikan keluarga, tak ada dinding tebal yang menghalangi antara masyarakat kepada perusahaan ini. Kehadiran Sambu Group menyerap tenaga kerja, meningkatkan perekonomian lokal, membangun peradaban, serta berkontribusi bagi pembangunan daerah.

“Tak ada Sambu tak ada masyarakat,” ujarnya.

Untuk itu, Sambu Group menekankan bahwa apabila terdapat pihak-pihak yang hendak bekerja sama dengan Sambu Group, maka itu berarti bekerja sama dengan petani Indonesia.

Baca Juga: Profil Darma Mangkuluhur Hutomo, Cucu Soeharto dengan Deretan Prestasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *