CHANNEL.CO.ID, YOGYAKARTA – Sejumlah tokoh nasional yang terdiri dari akademisi, dan para mantan pejabat pemerintahan mengusulkan Presiden ke-2 RI Jenderal besar Soeharto ditetapkan menjadi pahlawan nasional. Para tokoh memiliki 4 pertimbangan strategis terkait alasan usulan penetapan pahlawan nasional oleh pemeritahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka kepada Soeharto.
Usulan tersebut disampaikan di sela-sela Sarasehan ‘Maret Bulan Jenderal Besar HM Soeharto-76th Serangan Oemoem 1 Maret 1949’ yang digelar di Monumen Jogja, Bantul, Yogyakarta pada Rabu-Kamis (26-27/2/2025).
Adapun yang mengusulkan yaitu Mantan Mentri Keuangan Indonesia, Fuad Bawazier, Mantan Kepala Staf Angkatan Darat, Jendral TNI (Purn) Tyasno Sudarto, Mantan Dirjen Bea Cukai, Soehardjo Soenardi, Ketua Yayasan Kajian Citra Bangsa, Mayjend TNI (Purn) Lukman R Boer, hingga Ketua Yayasan Damandiri Letjen TNI (Purn) Sugiono.
Dalam pernyataannya, para tokoh tersebut memiliki pertimbangan khusus terkait usulan penetapan Soeharto menjadi pahlawan nasional. Pertama, peran strategis Soeharto dalam sejarah perjuangan kemerdekaan RI. Kedua, peran Soeharto dalam memimpin Serangan Umum 1 Maret 1949. Di mana serangan tersebut berhasil membongkar kebohongan dunia belanda kepada dunia internasional.
“Ketiga, keberhasilan Presiden soeharto menorehkan tinta emas hasil-hasil pembangunan nasional dan menegakan kedaulatan kemandirian dan persatuan Indonesia,” kata Fuad Bawazier yang memimpin pembacaan teks usulan seperti dilihat dari video chanel youtube YKCB, dikutip Senin (3/3/2025).
Selanjutya, para tokoh meminta pemerintah terkhsusu Presiden RI, Jenderal (Purn) Prabowo Subianto untuk:
- Mengganti Keppres Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Hari Penegakan Kedaulatan Negara yang tidak memasukkan Letkol Soeharto sebagai pemimpin serangan umum 1 Maret
- Menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada bapak Jeneral Besar Soeharto
“Demikian pernyataan sikap ini disampaikan, Bantul, Kamis 27 Februari 2025,” tutup para tokoh tersebut.