CHANNEL8.CO.ID, JAKARTA – Banjir yang terjadi di sejumlah wilayah Jabodetabek membuat tak sedikit mobil milik masyarakat ikut terendam. Maka ketika mobil kadung terendam banjir, jangan lakukan hal-hal tertentu guna memperpanjang performa mesin mobil.
Masyarakat perlu memahami beberapa hal yang perlu dihindari jika menangani mobil yang terendam banjir agar dapat membantu untuk tidak memperburuk kondisi kendaraan.
Pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung, Yannes Martinus Pasaribu, mengatakan bahwa ketika mobil terendam banjir maka hal pertama yang tidak boleh dilakukan adalah menyalakan mesin.
“Hal pertama yang tidak boleh dilakukan adalah menyalakan mesin, karena air yang masuk ke dalam ruang bakar atau sistem kelistrikan dapat menyebabkan kerusakan fatal, seperti water hammer atau korsleting,” kata Yannes, dikutip Rabu (5/3/2025).
Yannes menjelaskan, ketika mobil terendam banjir, air dapat masuk ke dalam mesin, sistem kelistrikan, dan komponen elektronik lainnya, yang dapat menyebabkan korsleting atau kerusakan permanen.
Jika mobil langsung dinyalakan tanpa memastikan bahwa semua sistem dalam kondisi kering dan aman, kata dia, kemungkinan besar langkah itu akan memperburuk kerusakan tersebut.
Misalnya, air yang masuk ke dalam mesin dapat menyebabkan kerusakan pada sistem pembakaran atau bahkan menyebabkan mesin macet. Selain itu, air yang meresap ke dalam bagian kelistrikan seperti kabel atau sistem komputer mobil dapat menyebabkan kerusakan pada sirkuit dan sensor yang sangat mahal untuk diperbaiki.
Oleh karena itu, ia menjabarkan, sangat penting untuk memastikan mobil benar-benar kering dan diperiksa oleh teknisi sebelum mencoba menyalakannya kembali.
Hal pertama yang perlu dilakukan ketika mobil terendam banjir adalah mencabut kabel aki guna menghindari risiko korsleting pada sistem kelistrikan, kemudian pindahkan kendaraan ke lokasi yang lebih tinggi dan kering untuk mempermudah proses penanganan.
Setelah kendaraan berada di tempat yang aman, lakukan inspeksi terhadap level oli mesin dan transmisi, di mana perubahan warna menjadi kecoklatan atau tampak bercampur air menandakan perlunya penggantian segera guna mencegah kerusakan komponen internal.
“Selain itu, filter udara harus diperiksa dan dikeringkan apabila dalam kondisi basah, mengingat keberadaan air di dalam sistem ini dapat menghambat proses pembakaran dan menyebabkan gangguan pada performa mesin,” jelas Yannes.
Inspeksi lebih lanjut perlu dilakukan pada sistem kelistrikan, termasuk busi dan aki, untuk memastikan bahwa tidak ada kelembapan berlebih yang dapat mengakibatkan hubungan arus pendek.
Tangki bahan bakar juga harus dikuras guna mengeliminasi potensi kontaminasi air yang dapat menyebabkan gangguan pada proses pembakaran serta merusak komponen injeksi bahan bakar.
Baca Juga: Banjir Jakarta Meluas hingga Rendam 105 RT, Ketinggian Air Capai 5 Meter
Selain aspek mesin dan kelistrikan, sistem pengereman juga perlu mendapatkan perhatian, dengan memastikan tidak adanya lumpur atau air yang mengganggu fungsi rem agar performa pengereman tetap optimal saat kendaraan kembali dioperasikan.
Setelah seluruh tahapan inspeksi dan tindakan awal ini dilakukan, kendaraan harus dibawa ke bengkel terpercaya untuk pemeriksaan lebih mendetail serta tindakan perbaikan menyeluruh guna memastikan seluruh komponen kembali berfungsi dengan baik dan kendaraan aman untuk dikendarai.
Baca Juga: Jabodetabek Dikepung Banjir, Cek Titik Rawan Macet!
Respon (1)