Berita

2.500 Anak Yatim Dhuafa Buka Puasa Bersama Rombsis di Masjid Istiqlal

×

2.500 Anak Yatim Dhuafa Buka Puasa Bersama Rombsis di Masjid Istiqlal

Sebarkan artikel ini
Rombongan Ibu-Ibu Selalu Istiqomah (Rombsis) Indonesia menggelar buka puasa bersama 2.500 anak yatim dan dhuafa di Masjid Istiqlal, Rabu (5/3/2025).

CHANNEL8.CO.ID, JAKARTA — Rombongan Ibu-Ibu Selalu Istiqomah (Rombsis) Indonesia menggelar buka puasa bersama 2.500 anak yatim dan dhuafa di Masjid Istiqlal pada Rabu (5/3/2025). Selain buka puasa, anak yatim dan dhuafa dari Jabodetabek itu juga mendapatkan bingkisan Ramadhan dari Rombsis Indonesia.

“Bagi Rombsis sudah menjadi wajib melaksanakan buka puasa bersama anak yatim dan dhuafa setiap tahun di bulan Ramadhan,” kata Ketua Umum Yayasan Kemanusiaan Rombsis Indonesia, Hajah Andi Idhanursanty kepada media di Masjid Istiqlal, Rabu (5/3).

Hajah Andi Idhanursanty mengatakan, tujuan kegiatan berbagi kebahagiaan kepada anak yatim dan dhuafa sekaligus mempererat ukhuwah Islamiyah serta mengamalkan ajaran Nabi Muhammad SAW.

Rasulullah SAW bersabda, “Kedudukanku dan orang yang menganggu anak yatim di surga bagaikan ini (Rasulullah SAW merapatkan jari telunjuk dan jari tengahnya) (HR Imam Bukhari).

Setiap ada musibah nasional, Hajah Andi Idhanursanty mengatakan, Insya Allah, Rombsis Indonesia selalu turun kelapangan. Dalam satu atau dua hari ke depan, Rombsis akan ke tempat masyarakat korban banjir di Jakarta dan Bekasi.

Rombsis yakni Rombongan ibu-ibu selalu istiqomah ini berharap masyarakat yang memiliki kemampuan dan kelebihan ekonomi, semangat untuk berbagi di bulan Ramadhan yang hanya setahun sekali. Diharapkan, mereka yang memiliki kemampuan dan kelebihan melakukan hal serupa sebagaimana yang diakukan Rombsis Indonesia.

“Sehingga tidak hanya 2.500 anak yatim dan dhuafa (yang dapat kasih sayang) tapi juga ribuan anak yatim bisa mendapatkan kasih sayang dan bantuan,” ujar Hajah Andi Idhanursanty.

Rombsis Indonesia selain memberikan menu buka puasa kepada 2.500 anak yatim dan dhuafa, juga memberikan bingkisan. Di antaranya baju batik, sarung, rok, jilbab, dan uang tunai untuk anak yatim dan dhuafa. Rombsis Indonesia berharap anak yatim dan dhuafa memilik pakaian yang rapih dan melaksanakan Idul Fitri dengan bahagia.

Menteri Agama (Menag) KH Nasaruddin Umar mengatakan, yatim berasal dari bahasa Arab. Disebut anak yatim karena ada seorang anak di bawah umur yang seharusnya masih mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya terutama dari ayahnya, tetapi ditinggal mati.

Menag Nasaruddin menjelaskan, selain menyebut anak yatim, Alquran juga menyebut mustadhafin yakni kaum fakir dan miskin. Di dalam Alquran, jumlah penyebutan anak yatim dan fakir miskin sama jumlahnya.

“Sebanyak 27 kali Allah menyebutkan al-yatim dan 27 kali juga Allah menyebutkan mustadhafin atau fakir miskin (dalam Alquran),” ujar Menag Nasaruddin.

Menag kemudian mengutip Surat Al-Ma’un. “Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim dan tidak menganjurkan untuk memberi makan orang miskin. (QS Al-Ma’un Ayat 1-3)

Menag Nasaruddin menegaskan, mereka yang mendustakan agama adalah orang yang tidak peduli terhadap anak yatim.

Menag Nasaruddin mengatakan, anak yang tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya, itulah yang disebut anak yatim.

“Karena itu, sedikit buat kita, besar artinya buat (2.500) anak yatim (yang hadir di sini), anak-anak yatim itu malaikat kecil, doanya itu dikabulkan, kalau 2.500 anak yatim yang berdoa, Insya Allah, Allah akan melimpahkan rahmat dan berkah,” ujar Menag Nasaruddin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *