CANNEL8.CO.ID, SURABAYA — Polrestabes Surabaya Polda Jatim melalui Polsek Wonocolo mengungkap dan menangkap komplotan pencurian motor (Curanmor) menjelang Lebaran atau Idul Fitri 2025.
Satu per satu komplotan pencuri motor yang mendatangi pemukiman elit di Jalan Bendul Merisi, Wonocolo, Surabaya itu ditangkap Anggota Unit Reskrim Polsek Wonocolo.
Kapolsek Wonocolo, Kompol Haryoko Widhi mengatakan, komplotan pencuri motor ini selalu berlagak sebagai anak jalanan atau pengamen berjalan kaki menyusuri pemukiman warga.
“Dua tersangka yang kami amankan adalah AS dan MS yang merupakan residivis karena terhitung tiga kali keluar masuk penjara atas kasus pencurian motor,” kata Kompol Haryoko, dikutip dari halaman Tribratanews Jatim, Senin (17/3)
Tersangka MS eksekutor pencurian motor berhasil ditangkap anggota kepolisian yang dikomandoi Kanit Reskrim Polsek Wonocolo, AKP Kusmianto.
Pemuda itu ditangkap menyusul seorang temannya tersangka AS yang lebih dulu dibekuk anggota Satreskoba Polres Blitar.
“Tersangka AS lebih dulu berhasil ditangkap oleh anggota Satreskoba Polres Blitar atas kasus penyalahgunaan narkotika jenis sabu,” ujar Kompol Haryoko.
Kompol Haryoko menerangkan, tersangka MS berhasil ditangkap karena proses penyelidikan yang dilakukan Unit Reskrim Polsek Wonocolo atas laporan kepolisian yang dibuat korban pada Agustus 2024.
Mantan Kasi Humas Polrestabes Surabaya ini menjelaskan, tim penyidik Unit Reskrim Polsek Wonocolo sudah melakukan pemeriksaan di Polres Blitar terhadap tersangka AS.
“Kami sudah melakukan pemeriksaan juga pada AS di sana (Polres Blitar) dan benar satu komplotan,” ujarnya di Aula Mapolsek Wonocolo.
Hasil pemeriksaan, komplotan curanmor ini telah beraksi di enam tempat kejadian perkara (TKP).
“TKP-nya ada enam lokasi, pernah ditahan di Polsek Wonocolo kasus curanmor tahun 2020 dan 2022,” kata Kompol Haryoko.
Kompol Haryoko mengatakan, aksi pencurian yang dilakukan oleh kedua tersangka berdasarkan pesanan dari seorang penadah yang selalu ditemuinya secara cash on delivery (COD) di kawasan Jalan HR Muhammad Surabaya.
“Mereka jalan kaki selama hunting, MS yang mengambil langsung. Yang satunya AS mengawasi,” ujar Kompol Haryoko.