BeritaHistoria

Surat Cinta dari Rakyat: Beratnya Melepas Soeharto sebagai Pemimpin Bangsa

×

Surat Cinta dari Rakyat: Beratnya Melepas Soeharto sebagai Pemimpin Bangsa

Sebarkan artikel ini
Presiden ke-2 RI bersama Husni Mubarok saat di Mesir (Foto: Arsip RI)
Presiden ke-2 RI bersama Husni Mubarok saat di Mesir (Foto: Arsip RI)

CHANNEL8.CO.ID, JAKARTA – Jenderal Besar Soeharto sudah tidak lagi menjabat Presiden RI tepat pada Kamis 21 Mei 1998. Mundurnya tokoh yang dijukuki Bapak Pembangunan Indonesia itu dipengaruhi oleh situasi nasional dan global yang mengharuskan adanya kerelaan dari seoarang pemimpin sejati, seperti Soeharto.

Namun demikian, Soeharto masih menerima surat-surat dari masyarakat yang ingin memberikan masukan saran atau curhat sekalipun. Pada 28 Mei 1998 WIB, seorang ajudan Seoharto sengaja mengecek kotak surat di depan rumah Soeharto di Jl Cendana, Jakarta Pusat. Pengecekan itu dilakukan untuk memastikan apakah masih ada rakyat Indonesia yang curhat kepada sang presiden atau tidak.

Benar saja, setidaknya ada beberapa surat yang masuk. Rata-rata di dalam surat itu berisi dukungan dan ketidakrelaan rakyat atas mundurnya Jenderal Besar Soeharto dari jabatan Presiden ke-2 RI.

Bahkan beberapa pucuk surat ‘cinta’ tersebut terang-terangan meminta Soeharto agar tetap memimpin Indonesia untuk masa jabatan berikutnya. Alasannya karena Soeharto berhasil menjaga stabilitas ekonomi, sebelum terjadinya kisruh pada Mei 1998. Bahkan, capaian itu dibuktikan dengan kokohnya kurs rupiah secara global.

Tak hanya itu, surat yang ditulis oleh Ny. Rasyidah itu meminta agar Soeharto terus membaca salah satu ayat dari surat At-Taubah sebelum tidur, agar selalu tenang dan diberikan perlindungan oleh Allah swt.

Seperti apa surat yang dipersembahkan untuk Soeharto dari masyarakat tersebut?

Dilansir dari buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei-31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), berikut sepucuk surat yang dikirimkan seorang rakyat kepada Seoharto:

Jakarta, 28 Mei 1998

Kepada

Yth. Bapak Jenderal Besar TNI H. M. Soeharto

Jl. Cendana Jakarta

Semoga Bapak dan keluarga selalu sehat dan dalam lindungan Allah Swt. Telah lama dikandung niat untuk menulis surat kepada Bapak. Terutama sejak HUT Bapak tanggal 8 Juni 1998 yang lalu. Kami tidak dapat membayangkan, betapa Bapak melewati HUT tersebut dalam suasana berbeda setelah menjadi mantan Presiden RI.

Pengalaman dan Kepemimpinan Bapak selama 32 tahun sebagai Presiden Insya Allah akan memperkuat ketabahan dan ketaqwaan Bapak menghadapi hari-hari yang penuh gejolak ini. Kami dan keluarga mengucapkan Selamat Ulang Tahun, Semoga Panjang Umur. Mudah­mudahan Allah Swt selalu memberikan kekuatan dan kesehatan.

Kami ingin menyampaikan do’a yang sangat baik dibaca setiap malam menjelang tidur, untuk mengisi kekuatan batin.

Surat At Taubah ayat 128

Artinya:

“Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, amat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin”.

Bapak Soeharto yang terhormat, ayat tersebut dibaca 99 kali setiap mal am menjelang tidur. Insya Allah dapat menenangkan batin kita dan Allah menunjukkan yang benar itu benar, dan yang bathil itu bathil. (DTS)

Wassalam,

Ny. Rasyidah

Jakarta Barat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *