Channel8.co.id, Bogor – Di tengah dinamika wacana publik soal pengusulan gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 RI Soeharto, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan bahwa proses tersebut telah berjalan sesuai prosedur resmi dan berjenjang.
Dalam suasana hangat dan penuh refleksi sejarah, Fadli menjelaskan bahwa pengajuan nama Soeharto bukanlah keputusan sepihak, melainkan hasil kajian panjang yang dimulai dari tingkat kabupaten, provinsi, hingga pemerintah pusat.
BACA JUGA : Gus Ipul Serahkan 40 Calon Pahlawan Nasional : Presiden Soeharto Gus Dur Masuk Dalam Daftar Yang Diajukan
“Pengajuan sudah melalui prosedur berjenjang, mulai dari kabupaten atau kota, kemudian ke provinsi Jawa Tengah, lalu dikaji oleh universitas, dan diteruskan ke Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) di Kementerian Sosial,” ujarnya.
Fadli juga menepis anggapan bahwa proses tersebut sarat tekanan politik. Menurutnya, penilaian terhadap calon penerima gelar dilakukan secara akademis dan profesional, dengan mempertimbangkan kontribusi tokoh terhadap bangsa dan negara.
Tahun ini, lanjut Fadli, terdapat 49 tokoh yang diusulkan untuk memperoleh gelar Pahlawan Nasional. Jumlah tersebut termasuk sembilan nama yang sebelumnya telah diajukan namun belum mendapat penetapan.
“Semua prosesnya berjalan sesuai aturan dan akan segera diajukan ke Presiden sebelum peringatan Hari Pahlawan,” tambahnya.

Meski usulan gelar untuk Soeharto menuai beragam tanggapan, pemerintah tetap berkomitmen menjalankan mekanisme penetapan gelar pahlawan secara transparan dan berlandaskan regulasi. Di tengah semangat Hari Pahlawan yang kian mendekat, proses ini menjadi pengingat bahwa sejarah bangsa terus bergerak, dan penghargaan terhadap jasa para tokoh adalah bagian dari upaya merawatnya.
							











