BeritaSerbaneka

Tutut Soeharto Gelar Tradisi Tedhak Siten Cucu ke 13 dan 14 Berlimpah Doa

×

Tutut Soeharto Gelar Tradisi Tedhak Siten Cucu ke 13 dan 14 Berlimpah Doa

Sebarkan artikel ini

Channel8.co.id – Jakarta. Siti Hardijanti Hastuti Rukmana atau Tutut Soeharto dan Indra Rukmana telah diselimuti kebahagiaan dengan gelaran upacara Tedhak Siten atau turun tanah cucu ke 13 dan 14 yang digelar dikediamannya di Jl.Yusuf Adiwinata, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (30/8/2025).

Cucu ke 13, yakni Kiana Sofia Rukmana putri kedua pasangan Daddy Bimo Hendro Utomo Rukmana dan Andi Raiyah Chitra Caesaria Abdussalam. Dan cucu ke 14, yaitu Arjuna Nara Athallah Sulistiyo, putra ketiga pasangan Ajie Sulistiyo Dwi Putra Maryulis dan Danvy Sekartaji Indriharyanti Rukmana.

Kiana Sofia Rukmana putri kedua pasangan Dandy Bimo Hendro Utomo Rukmana dan Andi Raiyah Chitra Caesaria Abdussalam dan Arjuna Nara Athallah Sulistiyo , putra ketiga pasangan Ajie Sulistiyo Dwi Putra Maryulis dan Danvy Sekartaji Indriharyanti Rukmana berphoto usai tedhak Siten.Sabtu ( 30/08/2025).

Tedhak Siten adalah upacara adat Jawa bagi seorang anak yang genap berusia 7 bulan. Satu lapan adalah 35 hari. Biasanya anak seusia itu sudah ingin turun ke tanah, brangkangan atau merangkak.Kiana Sofia Rukmana yang lahir di Jakarta pada Selasa Kliwon, 24 Desember 2024, Begitu pula dengan Arjuna Nara Athallah Sulistiyo yang lahir di Jakarta pada Senin Legi, 1 Desember 2024. Kini kedua cucu Tutut Soeharto telah berusia 7 bulan.

Dan pada Sabtu 30 Agustus 2025 dilaksanakan Tedhak Siten sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT. Dengan diawali pembacaan doa dan khataman Al- Quran oleh ibu-ibu pengajian Baytul Qurra Ciputat pimpinan Hj. Maria Ulfa dan Hj.Farida Maftuh Ikhsan.

Tedhak berarti menginjak, dan Siten artinya tanah. Upacara ini dilakukan bertujuan agar anak tumbuh pribadi yang mandiri, berlimpah doa, harapan dan arah hidup.

Tradisi ini merupakan ritual awal anak untuk menapakkan kakinya di bumi, yang dimulai dengan makna harapan agar anak dapat menjalani hidup melalui ajaran dan tuntunan orang tua. 

“Semoga Kiana dan Arjuna menjadi yang anak mandiri, yang salih, baik, sehat, berbudi luhur, berbudi pekerti dan berbakti kepada orangtua dan sesama. Kiana dan Arjuna diharapkan juga selalu menjalankan perintah Allah SWT,” ucap Tutut Soeharto.

Dalam prosesi Tedhak Siten, Kiana dan Arjuna terlihat sangat menggemaskan menjalani setiap langkah upacara adat Jawa ini. Begitu pula dengan kedua orang tua mereka terlihat bahagia dengan prosesi ini.

Apalagi saat Kiana dan Arjuna menjalani sengkeran dengan dimasuki ke kurungan ayam yang sudah dihiasi bunga melati dan didalamnya diberi berbagai macam mainan.

Kiana dan Arjuna kompak memilih celengan dan uang dolar. Dengan pilihan itu, mereka diharapkan selalu berlimpah rejeki dan menjadi pribadi yang dermawan kepada sesama.

Arjuna Nara Athallah Sulistiyo , putra ketiga pasangan Ajie Sulistiyo Dwi Putra Maryulis dan Danvy Sekartaji Indriharyanti Rukmana, memilih uang dalam tradisi jawa melambangkan harapan akan rezeki yang melimpah di masa depan dan agar ia kelak menjadi orang yang dermawan dengan kemampuannya sendiri.

Daddy Rukmana mengucap syukur atas karunia Allah SWT, karena keluarga besar, saudara dan para undangan dapat berkumpul guna menyaksikan upacara Tedhak Siten Kiana dan Arjuna.

“Alhamdulillah anak kami, Kiana dan Arjuna telah belajar untuk menginjak tanah. Mohon doanya semoga mereka menjadi anak yang salih, sehat, berbudi luhur, berbakti kepada orang tua, dan selalu dalam lindungan Allah SWT,” pungkas Daddy. (Sri Sugiarti)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *